top of page

"Aku baru bisa lihat "setan" yang Ayah bilang saat itu dengan jelas di hari pertama aku pindah ke tempat Bibi dan Nenek tinggal. Dia ada di sudut kamarku." 

"Memang jadi lebih ribet, Tapi Kana-chan nggak keberatan, kan, tinggal bareng Tante dan Nenek di gedung agensi? Memang jadinya lebih jauh dari SD kamu, tapi mulai minggu depan, kamu sudah masuk program Homeschooling. Nggak masalah, kan?" 

"Umh...!" 

"Pita suara kamu masih belum pulih. Nggak apa. Pelan-pelan. Kana-chan istirahat dulu, ya. Pasti capek baru pulang dari rumah sakit. Besok ada psikolog yang datang, Nenek sama Tante mungkin nggak bisa menemani dulu karena ada kerjaan." 

"... iya." 

"Selanjutnya, bisa sendiri, ya? Ada selebritis baru yang butuh bantuan di lantai bawah. Nanti Nenek nyusul. Ok, Sweetheart?" 

"... iya."

"...."

... ternyata ... memang dia... yang waktu itu

"Ayo, takutlah--! Loh. LOH! Jangan jalan cepat-cepat ke sini tanpa ekspresi gitu, dong! HEH MINIMAL KAGET DULU BISA KALIK!" 

.

.

"... terima ... kasih..."

.

... Sejak saat itu, dia tinggal di rumahku.

Nenek dan Tante menganggapnya sebagai mainan hologram, tapi bagiku .... dia sudah masuk jadi bagian dari keluarga....

.

.

"Setan? Apaan tuh? Kayaknya istilah buruk dari manusia, deh? Manusia memang sukanya ngasih istilah aneh-aneh, ya. Aku bukan setan. Aku Digimon."

"... Digimon?"

"Hm... panjang ceritanya, tapi nanti pelan-pelan kujelaskan, deh. Aku lapar, nih. Karena sekarang kita sudah kenal, aku nggak perlu comot makanan diam-diam dari dapur lagi, nih. Boleh minta makan, nggak?" 

Your Original Character Website

©2024 by Your Original Character Website. Proudly created with Wix.com

bottom of page